KHUTBAH JUM’AT di PEMDA LU
Menyongsong Tahun Baru 1431 H
5 Desember 2009
ألحَمْدُ لِلّهِ الذِي جَزَى العَامِلِيْنَ. وأحَبَّ الطَّائِعِيْنَ. وَأبْغَضَ العَاصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ. وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ والْعِبَادَةِ. وَنَهَاكُمْ بِالظُّلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ. فَلا يَكُوْنُ ذلِكَ اِلاَّ لِخُسْرَانِكُمْ وَهَلالِكُمْ. وَلَكِنِّ اللهَ يَرْحَمُكُمْ وَأنْزَلَ نِعَمَهُ عَلَيْكُمْ. فَأَطِيْعُوْهُ وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ. لِأَنَّ اللهَ جَزَى أَعْمَالَكُمْ. أَثَابَكُمْ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. وَعَذَّبَكُمْ بِسَيّءِ أَفْعَالِكُمْ.
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى :أَعُوْذُبِااللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، فَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَأُخْرِجُواْ مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُواْ فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُواْ وَقُتِلُواْ لأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ ثَوَاباً مِّن عِندِ اللّهِ وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah..
Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dengan penuh mengucapkan syukur kepada-Nya, karena kita masih diberikan kesehatan dan keni’matan, baik jasmani maupun rohani, juga panjang umur.
Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dengan penuh mengucapkan syukur kepadaNya, karena kita masih diberi kenikmatan, baik jasmani maupun rohani, juga panjang umur sehingga kita masih dapat bertemu dengan tahun baru 2008 dan hari ini bertepatan dengan Tgl 3 Muharram 1429 Hijriyah.
Didalam tahun baru ini, kita harus terus berusaha untuk memperbaharui ketaqwaan kita, artinya kita harus terus menerus berusaha untuk meningkatkan nilai ketaqwaan kita dan pengabdian kita kepadanNya. Jika pada tahun-tahun yang lalu, kita masih melakukan kesalahan-kesalahan kecil, maka kita usahakan agar pada tahun yang baru ini kita hilangkan kesalahan-kesalahan dengan banyak-banyak berbuat kebajikan.
Kapan lagi kita berusaha untuk memperbaiki diri kita kalau bukan sekarang ? Kenapa kitaterus menunda-nunda untuk berbuat kebajikan dan taqwa kepada Allah, padahal kita tidak tahu kapan ajal akan datang.
Yang pasti dunia ini pada suatu saat mengalami usia tua kemudian mati, karena dunia ini bukanlah tempat yang abadi, sebagaimana firman Allah dalam al-Quran surah al-Anbiya’ ayat 34-35.
•
34. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); Maka Jikalau kamu mati, Apakah mereka akan kekal ?
35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.
Jika kita memahami ayat tadi, maka kita akan sadar bahwa kematian pasti akan datang dan kedatangannya tidak disangka-sangka, oleh sebab itu tidak ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda dalam melakukan kebajikan dan ketqwaan.
Ada sebuah kisah yang menarik yang sekaligus menyentuh hati. Suatu ketika putra Amirul Mukminin ( Umar Bin Khatab ) pulang dari sekolah dan menagis, maka ditanya oleh ayahnya: “ Mengapa Engkau menagis nak ? Ia menjawab bahwa teman-temanya menghitung-hitung tambalan bajunya, padahal ia adalah anak seorang Gubernur. Ayahnya menjadi gundah, hatinya menjadi pilu memikirkan anaknya, ia merasa kasihan terhadap anaknya.
Maka ia segera mengirim sebuah surat kepada Bendaharawan Negara untuk meminta uang sebesar 4 dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan agar dipotong. Bendaharawan itu membalas suratnya, ia mengatakan : “ Hai Khalifah Umar adakah Engkau telah memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan,? Bagaimana jika engkau meninggal dunia sebelum engkau melunasi hutangmu, apa yang akan engkau perbuat terhadap hutangmu dihadapan Allah ? “
Setelah membaca surat balasan dari bendaharawan negara itu, Umar menagis dan tersungkur. Kemudian ia menasehati anaknya, katanya “ Wahai anakku, berangkatlah ke sekolah sebagaimana biasa, karena aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun satu jam lagi.
Allah SWT adalah Dzat yang menentukan hidup dan matinya makhluk, kapan saja Dia berkehendaki, maka tidak ada suatu kekuatan yang mampu untuk memcegahNya, dan jika Dia tidak berkehendak , maka tidak ada sesuatu kekuatanpun yang dapat memerintah-Nya.
Maka sebagai manusia yang beriman kepada Allah, maka kita harus memanfaatkan umur yang telah diberikan oleh Allah ini, karena pada suatu saat nanti, umur itu akan diambil oleh-Nya. Jika kita belum mengerjakan kebajikan kebajikan yang banyak maka kerugian dan penyesalan yang tiada tara. Dan jika kita telah mengerjakan banyak kebajikan dengan umur yang diberikan oleh Allah, maka kebahagian yang tiada tara bagi kita.
Rasulullah bersabda
Kecelakaan itu ada empat :
Pertama tidak mengingat-ingat dosa yang telah lalu padahal dosa-dosa itu tersimpan di sisi Allah
Kedua menyebut-nyebut segala kebajikan yang telah dikerjakanya, padahal siapapun tidak tahu apakah kebajikan-kebajikan itu diterima atau di tolak.
Ketiga memandang kepada orang yang lebih unggul dalam soal duniawi.
Keempat memandang orang yang lebih rendah dalam soal ukhrowi “ .Allah Ta’ala berfiman : Aku menghendaki dia, sedang dia tidak menghendaki Aku, maka dia Aku tinggalkan”
Sidang Jum’at Rasulullah tersebut, mengisaratkan bahwa terjadinya akibat, tentu ada sebab. Jika kita ingin menginginkan terhindar dari siksa api neraka, namun tidak menghentikan perbuatan keji dan mungkar, mana mungkin keinginan kita akan terwujud, dan itulah yang yang disebut sebagai seorang pendusta.
Sidang Jum’at yang berbahagia !
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering dihadapkan pada peersoalan-persoalan yang sulit untuk menentukanya , atau suatu yang menimbulkan keraguan yang haram dan yang halal, baik buruk, maupun sah batalnya.
Oleh sebab itu Allah SWT memberikan tuntunan hidup beragama, yang akan mengantarkan hamba-hamba-Nya menuju kebahagian yang hakiki diakherat nanti.
Orang yang tidak mau atau menolak tuntunan agama Islam berarti ia sama saja menjerumuskan dirinya kelembah kehinaan.Allah berfirman dalam suroh al-Baqarah ayat 195.
...
…. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, .....
Sidang Jum’at yang berbahagia !
Orang yang berbahagia, adalah yang diberi kenikmatan panjang umur dan mengisi panjang umur tersebut dengan amalan-amalan shaleh, serta menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jahat. Dan sebaliknya orang-orang yang paling celaka adalah orang diberikan kenikmatan oleh Allah kenikmatan panjang umur, namun kenikmatan panjang umur itu digunakan dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar, atau enggan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dirdho’i Allah SWT.
Sidang Jum’at yang berbahagia !
Bahagialah kita sebagai hamba Allah yang beriman yang menyadari bahwa umur adalah rahsia Allah, tiada seorang makhlukpun yang mengetahui kapan ajalnya sendiri akan datang, hanya Allah SWT-lah yang mengetahinya.
Oleh sebab itu kita harus menggunakan kesempatan hidup ini dengan sebaik-baiknya, mengisinya dengan mengerjakan perbuata-perbuatan baik juga gemar mengerjakan amalan-amalan yang shaleh meningkatkan taqwa dan ketaatan kepada-Nya.
Sidang Jum’at yang dirahmati oleh Allah.. !
Berbahagialah kita, karena kita memperoleh kesempatan untuk memasuki tahun yang baru 1429 H. Namun kita tidak boleh lengah dan lupa bahwa suatu saat Allah akan mengambil nyawa kita jika Dia menghendaki, entah esok pagi, minggu depan, bulan depan dan seterusnya.
Tahun baru ini, merupakan ajang koreksi bagi kita, merenungkan kembali amal usaha kita pada tahun lalu . Jika amalan kita jelek, maka kita harus bertekat bulat untuk memperbaiki amalan itu pada tahun ini. Jika pada tahun yang lalu amalan kita sudah baik, maka pada tahun yang baru ini, kita harus berusaha untuk meningkatkan amalan kita menuju kepada tingkat yang lebih baik lagi.
Kita harus mempunyai obsesi bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dengan begitu amalan kebaikan kita akan terus meningkat dan mencapai derajat yang tinggi disisi Allah.
Akhirnya marilah kita mengikhlaskan niat dan membulatkan tekat untuk menjalani kehidupan dunia ini dengan terus meningkatkan taqwa, keimanan dan ketaatan kita kepada Allah SWT.Dengan demikian kita akan berhasil dalam mencapai kebahagiaan yang hakiki, kebahagian dunia dan akherat Marilah kita senantiasa berdo’a, mohon taufiq, hidayah dan inayah-Nya agar amal ibadah kita tidak putus ditengah jalan yang hanya disebabkan terpengaruhnya tipu daya dunia.Juga kita mohon agar usaha kita dalam meningkatkan amal kebajikan di ridhoi Allah SWT.
أعوذ بالله من الشيطا ن الرجيم
". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar